Fern ｢フェルンFerun｣ adalah seorang penyihir manusia muda, dan dia menemani Frieren sebagai murid dan anggota kelompoknya. Dia adalah seorang pengungsi perang yatim piatu yang berasal dari Tanah Selatan , kemudian diadopsi oleh Heiter dan ditempatkan di bawah asuhan Frieren setelah kematiannya.

Fern memiliki kepribadian yang dewasa sebagai hasil dari didikan yang diterimanya, yang membuatnya sering bertindak sebagai ibu dari kelompok tersebut. Dia terus-menerus harus membantu Frieren melakukan tugas-tugas biasa seperti membangunkannya karena dia tidur nyenyak, memberinya makan, dan mendandaninya, bersama dengan membersihkan kekacauannya. Dia bertindak serupa di sekitar Stark, seperti marah ketika dia begadang, meskipun mereka seumuran.

Meskipun sifat keibuannya tampak menonjol, Fern mudah marah dan dapat bertindak kekanak-kanakan ketika orang lain tidak menuruti keinginannya atau menyinggung perasaannya, dan dalam kasus ekstrem, ia akan cemberut dan mengabaikan mereka yang mencoba berbaikan, meskipun hal ini dapat diselesaikan melalui tindakan seperti mentraktirnya dengan makanan dan mematuhi tuntutan yang dibuatnya. Dia juga memiliki kebiasaan mengikuti dan memperhatikan orang lain ketika dia curiga atau ingin tahu tentang mereka alih-alih menghadapinya secara langsung, seperti yang terlihat ketika dia menguntit Frieren setelah mencurigainya membuat keputusan keuangan yang buruk dan menyelidiki Stark ketika dia berjuang untuk menemukan hadiah ulang tahun yang cocok untuknya.

Fern juga merupakan murid yang sangat setia dan memiliki disiplin untuk berlatih sangat keras sejak dia masih muda sehingga dia bisa mengatur dirinya sendiri, dan akhirnya menjadi penyihir kuat yang diakui oleh Frieren. Dia jarang menyerah di bawah tekanan dan mampu menjaga ketenangan dalam pertempuran meskipun menerima cedera dan melawan lawan yang lebih kuat atau berpengalaman darinya. Pengabdiannya untuk mempelajari sihir berasal dari kehilangan orang tuanya di usia dini dan di adopsi oleh Heiter; setelah hampir menyerah setelah kematian orang tuanya, dia dihentikan oleh pendeta, yang menasihatinya untuk tetap hidup demi menjaga kenangan indah yang dimilikinya. Akibatnya, dia menjadi sangat berdedikasi dengan kedewasaan untuk mempelajari sihir dan membuktikan kepada Heiter bahwa dia bisa meninggal dengan damai tanpa penyesalan dan tanpa mengkhawatirkannya.