Yamada Anna (Anna Yamada) adalah protagonis sekunder dari Boku no Kokoro no Yabai Yatsu. Yamada adalah seorang wanita muda yang populer dan modis dengan kepribadian yang ceria, meskipun terkadang hal ini dapat menutupi rasa tidak amannya. Dia berusia tiga belas tahun pada awal seri, dan bersekolah bersama teman-teman sekelasnya di Sekolah Menengah Daijuni di Meguro, Tokyo, Kelas 2-3 (kemudian 3-1).

Yamada memiliki pandangan yang sangat menular dan positif terhadap dunia. Ia tampak menjadi pusat sebagian besar lingkaran sosial tempat ia berada, dan sering menjadi topik pembicaraan di antara lingkaran pertemanannya. Meskipun demikian, ia tampaknya terkadang menemukan bahwa ketenarannya yang relatif dan penampilannya yang dewasa menarik perhatian para aktor yang dangkal, seperti Pickup-pai dan Adachi. Ia memiliki androfobia ringan karena hal ini, dan berusaha menghindari kontak dengan kebanyakan pria, seperti ketika ia menolak untuk menumpahkan gula bubuk pada roti kakaonya ketika seorang pria membagikannya. Teman-temannya tampaknya menyadari hal ini, berusaha keras untuk menghalangi pria agar tidak menghubunginya dengan membentuk dinding manusia di sekelilingnya.

Kepribadiannya yang terkadang tidak menentu juga menyebabkan dia meninggalkan proyek dan ambisi pribadinya. Dia telah menginternalisasi ini sebagai rasa takut akan pengabaian dirinya sendiri, diperparah oleh rasa takutnya memiliki interaksi yang dangkal dengan orang lain. Dia mengakui dirinya cengeng, terkadang meneteskan air mata atas hal-hal yang cukup kecil, meskipun ini biasanya tidak berlangsung lama. Mengingat ketidakdewasaannya, dia bisa, meskipun tidak sengaja, agak posesif secara fisik atau mendominasi orang, terutama mereka yang jauh lebih kecil darinya seperti Chii dan Ichikawa, meskipun ini sebagian besar dimainkan untuk komedi. Pada akhirnya, Anna adalah gadis yang sangat baik, manis dan penyayang yang sangat perhatian pada orang lain, dan terus-menerus meminta maaf jika ada yang salah.

Yamada bekerja sebagai model dan aktris. Meski masih dalam tahap awal kariernya, ia khawatir tentang popularitasnya, berharap orang-orang memperhatikannya di majalah dan khawatir tentang mendapatkan peran tertentu dalam film atau acara TV.